26 May 2025

Santriwati Ponpes Minhajurrasyidin Dibekali Ilmu, Etika,dan Keterampilan Wirausaha

 

Jakarta – Pondok Pesantren (Ponpes) Minhajurrasyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur, menjadi tuan rumah kegiatan peningkatan kapasitas santriwati yang digelar oleh Pimpinan Pusat Korps Perempuan Majelis Dakwah Islamiyah (PP KPMDI), Minggu (25/5/2025). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Milad ke-47 Majelis Dakwah Islamiyah (MDI), organisasi sayap Partai Golkar.

Sebagai lokasi pelaksanaan, Ponpes Minhajurrasyidin turut melibatkan sebanyak 80 santriwati tingkat SMP dan SMA dalam kegiatan ini. Pihak pesantren menyambut baik program tersebut dan menilai kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para santriwati dalam menghadapi tantangan zaman.

“Kami berharap, kegiatan ini dapat menjadi ajang yang memperkuat kapasitas intelektual, spiritual, dan sosial santriwati kami, serta membentuk pribadi muslimah yang menjadi pelita dalam masyarakat,” ujar Ujang Saepudin, Sekretaris Ponpes Minhajurrasyidin.

Lebih lanjut, Ujang juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dengan PP KPMDI dan berharap kemitraan ini terus berlanjut.

“Kami menyambut baik kerja sama ini dan berharap pelatihan maupun seminar serupa bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan di pesantren kami,” tambahnya.

Kegiatan yang mengusung tema “Muslimah Berdaya, Santun, dan Terampil” ini bertujuan membekali santriwati dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk membangun kemandirian serta melindungi diri dari berbagai ancaman, termasuk kekerasan seksual.

Ketua Umum PP KPMDI, Marlinda Irwanti Poernomo, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap masa depan perempuan muslimah.

“Kami berharap program ini menjadi model yang dapat direplikasi di berbagai pondok pesantren di Indonesia. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam membangun generasi muslimah yang tangguh dan mandiri,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, para santriwati mendapatkan materi dari sejumlah narasumber kompeten. Salah satunya, Azimah Subagijo, menyampaikan pentingnya keberanian dalam melawan kekerasan seksual.

“Santriwati harus berani bicara. Iman dan ilmu adalah bekal penting untuk melawan kekerasan. Jangan biarkan ketakutan membungkam kebenaran,” tegas Azimah.

Sementara itu, Fifi Luthfiah mengangkat topik mengenai etika dan estetika berbusana muslimah.

“Busana yang santun mencerminkan ketaatan dan identitas muslimah sejati,” ungkapnya.

Pelatihan keterampilan pun menjadi bagian penting dari agenda. Siti Ubaidah memandu praktik pembuatan abon sebagai sarana untuk menanamkan jiwa kewirausahaan di kalangan santriwati.

“Kemandirian bisa dimulai sejak dini, bahkan dari dapur pesantren,” jelasnya.

Sebagai bentuk apresiasi, PP KPMDI menyerahkan penghargaan kepada Ponpes Minhajurrasyidin yang diterima langsung oleh Ujang Saepudin sebagai perwakilan pesantren.

Kegiatan ini menunjukkan bagaimana sinergi antara lembaga pendidikan Islam dan organisasi keagamaan dapat mendorong lahirnya muslimah-muslimah yang cakap, berdaya, dan siap berkontribusi untuk bangsa dan masyarakat. (*/TJ)

21 May 2025

Ponpes Minhaajurrosyidiin Dukung Silaturahmi Tokoh Agama untuk Jakarta Damai Jelang 5 Abad



Jakarta - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menggelar acara silaturahmi tokoh agama dan tokoh masyarakat di Aula Serbaguna Blok C Kantor Wali Kota Jakarta Timur, pada Selasa, 20 Mei 2025.

Kegiatan ini menjadi ajang perkenalan Wali Kota Jakarta Timur yang baru sekaligus bagian dari rangkaian menyambut 5 abad Jakarta. Mengusung tema "Memupuk Keberagaman dan Sinergitas Menyongsong 5 Abad Jakarta", acara ini turut dihadiri Kapolres Jakarta Timur, Dandim 0505/JT, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan unsur Forkopimda lainnya.

Wali Kota Jakarta Timur dalam sambutannya berharap agar kegiatan semacam ini dapat dijadikan agenda rutin.

"Silaturahmi ini sangat baik dan seharusnya dirutinkan. Ini adalah wujud sinergitas yang harus terus dijaga antara unsur pemerintahan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat," ujarnya.

Kapolres Jakarta Timur juga mengapresiasi acara ini dan menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan.

"Lingkungan yang aman dan damai tidak bisa hanya diserahkan kepada kepolisian, tapi membutuhkan dukungan dan kepedulian semua pihak, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat," ucapnya.

Sekretaris Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, H. Ujang Saepudin, yang hadir mewakili pimpinan ponpes, turut memberikan pernyataan yang menguatkan semangat acara.

"Kami dari pesantren sangat mendukung silaturahmi seperti ini. Kebersamaan dan saling memahami antarumat beragama adalah kunci untuk membangun Jakarta yang damai dan beradab," katanya.

Selain itu, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta juga menyampaikan program 100 hari kerja Gubernur (quick wins), termasuk penguatan aplikasi JAKI sebagai sarana pelayanan publik yang efektif.

Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kota Jakarta Timur turut menambahkan pentingnya pendekatan damai dalam menjaga kerukunan masyarakat.

"Mengatasi kemungkaran itu tidak boleh dengan kemungkaran, tapi dengan kebaikan," tuturnya. (TJ)

12 December 2024

PKK Kelurahan Lubang Buaya Gandeng Yayasan Minhaajurrosyidin Gelar Seminar Pencegahan Kenakalan Remaja

PKK Kelurahan Lubang Buaya Gandeng Yayasan Minhaajurrosyidin Gelar Seminar Pencegahan Kenakalan Remaja

Jakarta, (11/12). Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Lubang Buaya bekerja sama dengan Yayasan Ponpes Minhaajurrosyidin menggelar seminar bertajuk "Kiat-Kiat Mendidik Anak Remaja Zaman Now" pada Rabu-Kamis, 10-11 Desember 2024 di Padepokan Persinas Asad, Jakarta Timur. Seminar itu diadakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pencegahan kenakalan remaja di era digital. 

Acara tersebut dihadiri Lurah Lubang Buaya, Jakarta Timur, Dede Syaipulah dan menghadirkan Ust. Bendri Jaisyurrahman sebagai narasumber. Lurah Dede mengatakan, dengan adanya kegiatan itu dapat mengedukasi masyarakat untuk peduli terhadap pergaulan remaja. 

“Kami berharap seminar ini dapat mengedukasi masyarakat, khususnya orangtua, tentang bagaimana mendampingi dan mendidik anak-anak remaja. Agar mereka dapat berkembang sesuai dengan usianya. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi masalah kenakalan remaja, yang tentunya dimulai dari diri kita sendiri,” ujar Dede.

Ia menyebut, sebanyak 250 peserta diundang dalam seminar tersebut, dengan 125 peserta pada hari pertama dan 125 peserta pada hari kedua. Lurah Dede juga menambahkan, kelurahan akan terus memfasilitasi kegiatan-kegiatan positif untuk remaja melalui Karang Taruna, Rohis, serta berbagai kelompok remaja lainnya. 

“Kami ingin memberikan tempat bagi remaja untuk mengaktualisasikan diri dalam bentuk kegiatan olahraga dan kesenian. Agar mereka dapat menyalurkan bakat dan energi mereka dengan cara yang positif,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Sri Unung mengatakan, kegiatan itu merupakan bagian dari program pemberdayaan PKK yang menggunakan dana alokasi umum dari Kelurahan Lubang Buaya. 

"Seminar ini kami selenggarakan untuk melibatkan masyarakat, khususnya ibu-ibu, komite sekolah dan orangtua yang memiliki anak remaja. Kami sangat bersyukur karena antusiasme peserta luar biasa, dengan total 250 orang yang hadir selama dua hari acara. Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat besar bagi para orangtua dalam mendidik anak-anak mereka,” ujar Sri Unung.

Seminar itu diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para orangtua dan masyarakat dalam mendidik dan membimbing remaja, agar mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang bertanggung jawab dan berkarakter.

Dalam kesempatan yang sama, Humas Yayasan Ponpes Minhaajurrosyidin Linta Hidayani bersyukur yayasan terlibat dalam kegiatan tersebut. "Kami sangat bersyukur bisa menjadi fasilitator kegiatan ini. Saya kira Padepokan Persinas Asad ini sangat representatif untuk kegiatan semacam ini," ujarnya. 

Ia menambahkan, kenakalan remaja harus menjadi perhatian bersama. Tidak cukup hanya pemerintah saja yang bergerak, termasuk yayasan yang mayoritas santrinya remaja juga memiliki peran untuk menekan hal buruk yang timbul akibat perkembangan teknologi saat ini. 

"Di yayasan ini, ada lebih dari 2.000 santri yang didominasi gen z. Kami selalu mengedukasi mereka untuk bijak dalam bermedia sosial. Karena kami menilai mereka merupakan kelompok yang rentan terhadap pengaruh media sosial," ungkapnya. 

Ia menegaskan, ketika mereka dibekali dengan literasi bijak bermedia sosial, maka mereka akan membawa pengaruh positif ketika nantinya mereka turun ke masyarakat. "Para santri ini nantinya akan mengajar sampai ke plosok negeri. Ketika di pesantren mereka sudah mengerti mana yang baik dan buruk yang disebabkan karena media sosial, tentu mereka akan mampu menyampaikan itu kepada masyarakat," tutupnya.

Santriwati Ponpes Minhajurrasyidin Dibekali Ilmu, Etika,dan Keterampilan Wirausaha

  Jakarta – Pondok Pesantren (Ponpes) Minhajurrasyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur, menjadi tuan rumah kegiatan peningkatan kapasitas santri...